Awas..! Kesyirikan 'Menyusup' di Soal Pilihan Ganda!


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarokatuh



     Ada seorang siswa yang tengah Ujian Akhir Sekolah (UAS), setelah dibagikan soal berbentuk pilihan ganda, beberapa waktu kemudian, ia mulai kewalahan dengan soal-soal rumit. Sehingga, ia memulai sebuah aktraksi praktis untuk mewakili rasa pusing. Dan beranggap agar atraksi ini bisa menguntungkan. Maka, ia mulai merobek kertas sehingga menjadi bagian-bagian yang kecil. Setelah itu, ditulislah pada setiap kertas huruf A, B, C, dan D. Kemudian ia gulung. Lalu, ia 'menggoncang' sobekan kertas tersebut pada tangannya. Dan berharap 1 dari lembaran kertas yang keluar itu menjadi 'harapannya', mudah-mudahan ini benar. Entah itu A, B, C, atau opsi D.
     Nah, saudariku, ini adalah jamak terjadi dalam kehidupan anak sekolah. Yaitu mengharapkan 'keberuntungan' jawaban berasal dari sebuah undian. Kita kemudian teringat oleh kebiasaan orang-orang Arab jahiliyah ketika mereka hendak mengadakan suatu perjalanan maka mereka terlebih dahulu melempar seekor burung ke udara, jika burungnya terbang ke kanan maka mereka melanjutkan rencana keberangkatan mereka karena itu adalah pertanda baik dan jika burungnya terbang ke kiri maka mereka membatalkan perjalanan tersebut karena itu adalah pertanda jelek. Dan perbuatan orang jahiliyah seperti di atas adalah sebuah praktik Thiyarah. Kata Rosululloh shollallohu alayhi wasalam,

“Tidak ada ‘adwa (keyakinan adanya penularan penyakit), tidak ada thiyarah. Dan yang menakjubkanku adalah al fa’lu yang baik yaitu kalimat yang baik.”
(HR. Al-Bukhari no. 5756 dan Muslim no. 2224)

  Dan juga Rosululloh shollallohu alayhi wasallam bersabda,

“Thiyarah adalah syirik, thiyarah adalah syirik - tiga kali-.”
(HR. Abu Daud no. 3910 dan Ibnu Majah no. 3528)


     Menjadikan sesuatu menjadi sebab padahal dia bukanlah sebab syar’i dan bukan pula sebab kauni, maka itu adalah syirik asghar. Maka dari itu, orangtua atau para pendidik hendaknya memberikan dedikasi tauhid kepada anak didiknya agar terhindar dari sarana-sarana menuju kesyirikan.
     Telah ditetapkan di dalam kaidah-kaidah syariat dan telah disepakati oleh para muhaqqiq, bahwa menutup pintu (celah) yang mengantarkan kepada kesyirikan dan kepada perbuatan haram adalah wajib; karena syariat datang untuk menutup pokok pokok perbuatan-perbuatan haram dan menutup celah-celah menuju kepadanya. Sehingga wajib menutup setiap pintu dari pintu-pintu kesyirikan kepada Allah.
     Maka, hendaknya para siswa agar bertawakkal kepada Alloh subahanahu wa ta'ala, menyerahkan urusannya kepada Alloh subhanahu wa ta'ala. Tidam menggantungkan harapannya kepada undian.
Karena Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, maisir, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)”. (QS. Al-Ma`idah : 90-91)


     Anak-anak harus dididik untuk belajar lebih giat ketika hendak ulangan, kalaupun ada soal rumit, maka cari pendekatan yang logis sehingga jawabannya lebih memuaskan. Ketimbang harus menggantungkan jawabannya lewat undian.
     Dan saat ini banyak jenis undian menjawab soal selain cara di atas. Terkadang beberapa siswa dengan cara "hompimpa" jawaban, ada juga mengurutkan opsi jawaban sesuai urutan pengucapan "bismillah" sehingga jawaban benar menurut mereka adalah yang bertepatan kata akhir dari "bismillah", dsb. Dan ini bukan saja perhatian buat para siswa saat menjawab soal, namun juga bagi calon PNS, calon karyawan, dst.

Olehnya itu, memang sangat halus sarana-sarana kesyirikan ini. Sampai-sampai Rosulloh shollallohu alayhi wasallam bersabda,

“Kesyirikan itu lebih samar dari langkah kaki semut.”
Lalu Abu Bakar bertanya, “Wahai Rasulullah, bukankah kesyirikan itu ialah menyembah selain Allah atau berdoa kepada selain Allah disamping berdoa kepada selain Allah?” maka beliau bersabda ”Bagaimana engkau ini. Kesyirikan pada kalian lebih samar dari langkah kaki semut.”
(HR Abu Ya’la Al Maushili dalam Musnad-nya)

      Semoga Alloh subhanahu wa ta'ala memberi taufik kepada kita semua dan menjauhkan kita dari segala bentuk kesyirikan....[]
Catatan: Mengundi nasib dihukumi tathayyur (thiyarah) apabila adanya keyakinan sial atau keberuntungannya yaitu terhadap proses yang tidak syar'i dan tidak kauni.


Wallohu a'lam.

Purwokerto, 8 Mei 2014






Arfilia Rakhmawati


Wassalamu'alaikum warohmatullaah wabarokatuh..

0 Response to "Awas..! Kesyirikan 'Menyusup' di Soal Pilihan Ganda!"

Post a Comment

Followers

Powered by Blogger.

Kalo mau kirim kritik dan saran disini aja yaaa

Ask me